Oleh:Egi Saputra 

Sungai Pak Laheng terletak di Desa Pak Laheng di Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah. Orang-orang sering berkunjung ke sungai itu. 

Ada yang memancing ikan, ada juga yang mandi di sana. Suatu sore, saya dan teman-teman saya ingin juga ke sana. 

Jarak antara rumah saya dengan Sungai Pak Laheng sangat dekat. Letaknya di depan rumah kami. Kira-kira hanya 20 langkah. 

Kami mengunjungi Balai Benih Ikan (BBI) yang ada di pinggir Sungai Pak Laheng. Saat tiba di sana, terdengar gemuruh air yang mengalir di bebatuan sungai itu. 

Lalu kami berjalan di sepanjang sungai untuk mencari spot foto. Kami senang melakukan swa-foto ramai-ramai. Dan kami pun menemukan spot fotonya dan berfoto bersama-sama.
 
Setelah berpoto kami pun bersantai-santai terlebih dahulu untuk menikmati udara segar Sungai Pak Laheng. Ketika hari mulai malam, kami bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing. (*) 


Suasana yang masih hening, asap kenalpot yang tak terlalu pekat, dengan orang-orang yang ramah. Hamparan lahan pertanian dapat dilihat disetiap sudutnya dihiasi dedaunan hijau yang melambai. Terbagi menjadi tiga bagian yaitu Daya, Hilir, dan Sungetuba.

Itulah kampungku. Namanya Benuang. Letaknya di Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah. 

Di bagian daya terdapat dua riam yang bernama Riam Jungsen dan Riam Pingatn'. Jarak antara Riam Jungsen dan Riam Pingatn' tersebut tidak terlalu berjauhan. Tetapi yang lebih sering dikunjungi yaitu Riam Jungsen. Karena jarak dari jalan raya menuju Riam Jungsen tidak terlalu jauh. 

Dan kondisi jalannya pun lebih bagus dan mudah ditempuh. Terdapat pohon-pohon yang rindang dengan diiringi kicauan burung. Sepanjang jalan menuju Riam kami disuguhkan dengan beragam macam sayuran kampung paku' (pakis hutan), daungk' mangala (daun ubi), rabukng (rebung).

Sesampainya di riam, semua lelah serasa terbayar. Karena dengan udara yang sejuk dan permandangan yang begitu menakjubkan dan menenangkan hati. Dengan diiringi gemuruh air terjun seolah berirama.

Tidak kalah menariknya bagian Hilir pun terdapat permandangan yang indah, karena sepanjang jalan terdapat hamparan sawah yang ditumbuhi  padi-padi yang segar melambai-lambai tertiup angin. 

Di sana terdapat tempat yang bernama Putlong. Tepat nya di hutan Pak Lato'. Putlong ini sejenis kolam pada jaman dahulu yang sangat dalam, dalamnya diibaratkan dengan satu poho durian yang sudah hidup bertahun-tahun.

Sedangkan di bagian Sungetuba ada gunung tinggi yang indah dengan pohon-pohon yang tinggi. Sayangnya sekarang sudah tidak terlalu bagus lagi karena terkena longsor tahun lalu.Yang menyebabkan pohon-pohon banyak bertumbangan sehingga banyak gunung yang gundul.

Yok berkunjung ke kampung ku...

Oleh: Andriani Mufata, Monika Seselia

Oleh: Frezzy Erlangga


Saya mengikuti ujian renang saat kegiatan pramuka. Ujian ini berlangsung dalam minggu kedua bulan Januari 2022. 

Saya bersama teman-teman melakukan ujian untuk pengambilan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) berenang. Lokasi pelaksanaannya di Gua Maria Anjungan. 

Tiba di sana, segera terdengar suara ceburan orang terjun ke kolam renang. Dan canda tawa orang-orang yang sedang berenang. 

Di tempat itu terdapat tiga kolam renang yang di sediakan untuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Setelah melakukan kegiatan uji TKK berenang kami pun langsung berkunjung ke bagian atas. Bagian itu merupakan kawasan Rumah Retret Yohanes Paulus II.  

Kami ke sana untuk melakukan foto bersama. Di kawasan rumah retret tersebut banyak tempat spot foto yang estetic. 

Sehingga sangat bagus untuk berfoto. Juga bisa sekaligus menikmati sunset saat hari menjelang sore.

Dan setelah berfoto kami bersantai sejenak sambil memandangi pemandangan. Ketika waktu menunjukkan hampir jam lima sore, kami pun segera pulang bersama sama.



Oleh: Silvester Hunter

Pukul 07.00 WIB kami pelajar di SMAN 1 Toho sudah tiba di sekolah. Kegiatan pertama adalah piket membersihkan kelas. 

Sebab, kami mulai belajar pukul 07.30 WIB. Mulainya belajar ditandai suara bel. 

Setiap hari Jumat, giliran saya piket bersama tiga teman, yaitu Robi, Mikhael, dan Delvin. Kami sama-masa pelajar di kelas X MIPA 2. 

Setelah bel berbunyi, pelajaran jam pertamapun mulai. Diawali dengan doa dan mengucapkan salam kepada guru. 

Hari Jumat, pelajaran pertama kami adalah kimia. Guru kami memulai dengan menjelaskan suatu susunan atom. Setelah menjelaskan lumayan lama kami memulai kerja kelompok. 

Bersama lima teman kelompokku yaitu Pedi, Iskia, Apo, dan Kahran, kami membuat miniatur molekul atom menggunakan plastisin. Kami ditugaskan untuk membuat video tentang apa yang kami buat. 

Kemudian mempostingnya di media sosial kami yaitu instagram. Kerja kelompok tersebut sangat mengasyikan, dimana kami saling membantu dan sesekali bercanda agar tidak terlalu bosan.

  Oleh: Pedro Gabriello        
           
                                                   
                                             
Saya bersama teman-teman berencana pergi ke Riam merasap di Sanggau Ledo pada saat acara 17-an.

   

Setelah berdiskusi kami sepakat akan berangkat pada tanggal 17 Agustus 2020 pagi.



Kami pun berangkat ke tempat tujuan kurang lebih pukul 10:00 WIB.Kami berangkat menggunakan kendaraan sepeda motor sebanyak enam orang. Kondisi jalanan yng kmai lewati agak sedikit rusak. Namun, hal tersebut tidak membuat kami patah semangat. 


Tidak terasa, setelah kurang lebih 6 jam menempuh perjalanan, tepatnya pukul 16.00 WIB kami tiba ditempat tujuan yaitu Desa Sahan.


Gemercik suara air riam mulai terdengar. Hal ini menambah gairah kami untuk segera turun langsung ke riam tersebut. 


Sambil membawa alat camping kami pun langsung menuju riam, suasana riam yang sangat sejuk dan air yang deras membuat kami semakin bergairah.


Penat yang tadinya kami rasakan saat di perjalanan terbayar karena keindahan air riam dan alam yang masih sangat asli.


Sensasi alam yang luar biasa menciptakan ketenangan.


Karena hari mulai sore kami bergegas untuk mendirikan tenda, setelah tenda berhasil berdiri. Kami pun langsung pergi mendekat ke riam untuk melakukan foto bersama.




Desa Pak Laheng di Kecamatan Toho, pernah mengalami banjir pada tahun 2021. Mulanya turun hujan deras di beberapa wilayah di desa ini. 


Banjir tersebut terjadi pada 14 Juli 2021. Permukaan air mulai meninggi sekitar pukul 01.00 WIB. 


Akibat banjir itu, rumah warga terendam air hingga ketinggian kurang lebih dua meter. Bahkan kawasan Pasar Toho tergenang air. 

Anak-anak asyik bermain air. Para pedagang sibuk membersihkan kiosnya karena terkena lumpur. 

Beberapa kios beras mengalami kerugian. Berasnya rusak karena terendam air. Begitu juga dengan telur ayam di tempat jualan mereka. 


Banjir baru mulai surut sekitar pukul 14:00. Syukurlah tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. 

Penulis: Berta, Melisa Memel, Dhea Ananda Alta



Di sini di Desa Pak Laheng aku terlahir menjadi seorang individu yang kental akan keramahan adat dan budaya kami, di Desa Pak Laheng terdengar riuh akan kedamaian alam jaraknya tak jauh dari kota.


Pagi ini terdengar kicauan burung dan suara ayam yang bersahutan membangunkanku dari tidurku dan penduduk sekitar mulai melakukan aktivitasnya, sawah-sawah yang mulai menghijau menyejukkan pemandangan sang empu jalan



Di desa kami terdapat tempat-tempat yang sangat indah yang dapat memanjakan mata salah satunya adalah sungai Pak Laheng, air perbatuan nya yang jernih dan sejuk membuat kita ingin langsung terjun ke dalam air sungai nya.





Diatas tepi tebing Sungai Pak Laheng tepatnya di Desa Pak Laheng Rt/005 Rw/002 ada sebuah warung makan dan ada juga didirikan dua saung milik salah satu warga yaitu Pak Tono atau yang lebih dikenal dengan Pak Banir.





Pemandangan air sungai yang riuh mengalir mendatangkan rasa lega di hati. Saung didekat sungai itu sangat cocok menjadi salah destinasi wisata pilihan untuk bersantai sambil menjelajah kuliner khas Desa Pak Laheng.





Sedikit ku jelaskan tentang desaku pak laheng merupakan satu desa yang terdaftar di Kecamatan Toho dengan jumlah penduduk yang ramai dengan luas wilayah 12.797.88 km²




Berbagai macam pekerjaan penduduk desa pak laheng mulai dari petani, pekebun, peternak, pegawai swasta, hingga pegawai negeri bervariasinya pekerjaan maka semakin tinggi pula tingkat toleransinya.





Suku dominan yang tinggal di Desa Pak Laheng adalah suku Dayak, kemudian terdapat juga suku Melayu, Jawa, Tionghoa dan lain-lain.





Suku yang beragam maka akan bermacam-macam pula agama di desa kami agama Katolik menjadi agama yang cukup mayoritas di desa kami kemudian disusul lagi agama-agama lain seperti Kristen dan Islam.




Tetapi kami saling menghargai dan  menghormati antar sesama masyarakat Desa Pak Laheng hal ini yang membuat saya merasa senang menjadi salah satu masyarakat di Desa Pak Laheng.






Tim penulis: Cesyaria Veneranda Castro, Christoper Alden, Egi Saputra, Marselus Alim, Ria Angga Putra, Silvester Hunter (The next generation)
 


Di sebuah Desa Yaitu desa Pak Laheng Kec. Toho Kab. Mempawah ada dua kampung yaitu, Tengkuyung dan Sanggoyot. Kampung ini terletak di RT 06/ RW 02.
Di awali dengan keinginan para orang tua pada zaman dulu yang berkeinginan mempunyai tempat ibadah yaitu Gereja.
Sebelum Teksas ini terbentuk. 

 
Antara perkampungan Tengkuyung dan Sanggoyot dulu nya itu terpisah masing - masing, sementara antara Tengkuyung dan Sanggoyot ini berdekatan dan bahkan satu rumpun RT yaitu RT 06/RW 02,  di Desa Pak Laheng. 


Dari inilah keinginan dari Ketua Umat dan kesepakatan masyarakat setempat untuk membentuk nama kedua kampung ini dan Sekarang kedua kampung ini di jadikan satu nama yaitu Teksas, dan nama Teksas ini di pakai untuk nama singkat dari dua perkampungan yaitu Tengkuyung dan Sanggoyot.


Nama Teksas ini di pakai untuk tempat Pelayanan dari Gereja Katolik. Dan sampai saat ini kedua kampung ini lebih dikenal dengan sebutan Teksas.

       
 Secara kependudukan jumlah penduduk di kedua kampung ini kurang lebih 50 KK. Sedangkan penduduk yang lebih banyak itu adalah Sanggoyot. 
Sementara aktifitas sehari-hari Masyarakat di Teksas adalah Petani. 


Di buat oleh : Alpinus Selo, Blasius Hariadi, Heri, Riko, 
Donatus Donal, dan Siswandi.

 Oleh: Ria Angga Putra


Saya berencana mengajak teman untuk memanggang.Teman pun pada setuju untuk melakukan kegiatan tersebut, sore hari nya kami berkumpul di rumahku di Toho, untuk merundingkan berapa uang yg kami keluarkan dan di mana tempat kami untuk melakukan pemanggangan.


Setelah berkumpul kami pun bersiap membeli bahan-bahan yg kami perlukan untuk acara kami malam itu.Kami pun pergi ke pasar membeli bahan tersebut, seperti :Ayam,mentega,saus,dan lain-lain.Setelah membeli barang-barang tersebut kami pun pulang dan menyiapkan tempat panggangan , kemudia teman-teman saya pulang untuk mandi supaya nanti malam nya enak bersantai.


Malam pun tiba, kami memulai kegiatan/memanggang tersebut.kami berbagi tugas,ada yg memanggang ayam,ada membuat saus,ada yg menyuap kan piring dan lain-lain.Ayam telah matang, kami pun juga telah bersiap untuk makan bersama.


Selesai makan bersama ,saya dan teman-teman pun bersantai dan bercerita yg sangat menyenangkan hingga lupa dengan jam 23:00.Teman-teman saya pun pulang dan itu pun kegiatan kami di hari ini.



 
Oleh : Fitrisia Yessi


Pada suatu hari, di sebuah desa yang berada di Kecamatan Toho yaitu Desa Benuang. Ada sekelompok pemudi yg sedang berjalan bersama-sama. Tiba-tiba seorang pemudi berhenti dan berkata kepada teman-temannya yang lain.


Nata: "Tele' ba Dara naun, da' sok-sok an rajitn basapu ia pas diri' lewat."


Amutn: "Koalah, da' sok sidi ba uga' a. Tumare' pun mamak ku meraatn aku, laka' koa aku, ia banding-bandingkan ba dara naun, janya "coba kao Lea dara naun, rajitn manto' nak apak man uweknya, na' lea kao cilaka nyuci piring ba na' lalas", manas rasanya aku di manding-mandingan man ia naun."


Pitong: "Ade' ah auk meh, untukng aku tadi dah laka' nyuci pingatn." (tertawa)


Nata: "An dah, kasih aku nele' kao amutn a. Njeh diri' ngampusi' Dara naun, dirik pura-pura ngayukngngi' ia bah."

 
Amutn & Pitong: "Jehlah"


Mereka bertiga bergegas menghampiri Dara yg sedang menyapu di rumahnya. Melihat mereka bertiga, Dara berkata dalam hatinya :


Dara: "Kamae a' ia batiga naun, leanya sih notok ka' aku"

 
Dara pun menyapa mereka.


Dara: "Kamae a' kita koa Jo?"

 
Nata: "Ka' koa a'."


Dara: "Keatnlah"


Setibanya di rumah Dara, mereka bertiga bertanya kepada Dara.


Bertiga: "Bakamaean urakng rumah Ra? Sunyi' sidi rumah kita'?"

 
Dara: "Na' uwe' ku ba ka umaan,makanya sunyi (tersenyum)."Tama' bah ka dalapm,kita mao' kopi ge' ahe?"


Nata: "Baya bah, kita' badua mao' ge' ina'?"(Tanyanya kepada amutn dan Pitong)


Amutn & Pitong: "Mao' dong"

 
Lalu Dara pergi ke dapur membuat kopi untuk mereka bertiga. Seperginya Dara di dapur, mereka ternyata berbisik-bisik tentang Dara.

 
Amutn: "Da' sok baik sidi ia badiri' auk?,ame sampelah ia bare' roundup diri'k tiga." (Sambil tertawa)


Pitong: "Hahaha.Tapi rumahnya nian memang rapi bersih ba, coba ba kita tele'"


Nata: "Paling ba uwe' nya dolo' nang ngarapiatn rumahnya nian"

 
Terdengar suara hentakan kaki Dara menuju ke ruang tamu.


Amutn: "Suttttt, ia dah atakng. Diam, diam."

 
Nata: "Sut sut sut."

 
Dara: "Lama ge' ahe nunggu aku?."

 
Nata: "Ina' ba lama."( sambil tersenyum)


Dara: "Gagaslah.Oh au', ada kabar ahe uga' kita' batiga nian?."


Nata: "Ina', bamain Ja'."


Dara: "Oh aoklah."


Pitong: "Ra dah batanam ge' ahe kita'?."


Dara: "Udah, Minggu de'e koa kami batanam, kita'?."


Pitong: "Kami nape' Ra a, samean gi' muda'."


Amutn: "Lalu ngomongan uma kita' badua."


Nata: "Gajah, au' ba.Mending diri' ngomongan cowok."


Amutn: "Batol sidi unang.Tumare' pas ampus ka' toko, da' ngalintas Nang koa cowok, batol ganteng gajah a', Ju make KLX agi'."

 
Nata: "Aok me mutn,ngahe kao bai' ngampaki' ia minta no wa nya?."


Amutn: "Saking dah terpesonanya ba aku koa, lalu lupa ngampaki' a' ia."


Dara: "Hahaha, ada-ada maan kita' badua nian."


Pitong: "Asli, ia badua nian lea nia hanya. Eh, tumare' ada ge' kita' nele' Nani bagonceng man cowoknya?"


Nata & Amutn: "Nana' kami nele', cowoknya nang ia maba ka' rumah pas natal de'e ge'?"


Pitong: "Buke' nang koa, ahelah Nani da'nya nuetatn tomokngnya ngalintasi' aku koa, da' ia ngapakng cowoknya, dah rasa ku taba' a' ba sandalku. Batol bagaya gajah a'."


Amutn: "Coba ba da' tabak ia koa, batol jaris boh aku nelenya koa, te' bah ase dah ka' sakolah, batol sombong, bai' ia nyimpado diri', padahal ba sakampongan dah lea na' kanal ia man diri'."


Nata: "Aok hanya, ase bajalatn kan ugak da' ia nuetatn tomokngnya, di badah a' montok ina' ugak."


Amutn: "Nang koa buke' montok namanya, tapi di montokkatn, ia koa ba tepos."


Dara: "Ame ngomongan dangan nae nangar ia, mati kita' dinya."


Nata: "Dono', gali' a' me ka' pidara Nani, ku' smakedown bolak balik ia kek nyarang a' aku."

 
Pitong: "Sidi ge' ahe? Hahahaha."

 
Amutn: "Paling ba kao langsung dari ke' ia sarang, hahaha."


Dara: "Hahahaha."

 
Nata: "Je' diri' pulakng, ga' diri' kamae a' tadi?" (Mengajak Pitong & Amutn)


Pitong & Amutn: "Ame dolo', nyocok a' kopi nian dolo'." (Sruuuuuppppppp)


Pitong: "Nyaman sidi kopinyu Ra a."


Dara: "Hahaha, nang koa nang gagas."

 
Pitong: "Sawe'-sawe' ba nyirupnya koa Nata a, nae lalu tabangkalatn, hahaha."


Nata: "Dono', ada me dangan tabangkalatn kopi?, asi' sabut kao nian"


Amutn: "Dah njeh, nu'ku dah abis."


Pitong: "Njeh ba." (sruuuuuppp)

 
Nata: "Ra kami dah pulakng nga' boh, makasih kopinya."


Dara: "Auk sama-sama."


Mereka pun bergegas pulang ke rumahnya masing-masing, sesampainya di rumah. Nata hanya sibuk memainkan handphonenya.


Nata: "Nyaman dehe' aku Bafoto, mumpung make baju barahu."


Nata pun selfie menggunakan hp nya.


Nata: "Ade'ah cante' sidi aku koa, langsung ku posting nga' dah, jadiatn a' story ka' wa."

 
Natapun langsung memposting hasil swa foto nya. Dengan cermin di depan muka serta hp ditangan.

 
Nata: "Mudah-mudahan cowok nang ku minta' wanya arikoa nele' story ku.Chat a' na' Amutn dah."

 
Nata: "Woii, ka'mae kita'?"


Amutn: "Ada ka' Rumahlah, masa' sih ka' surga a',hahaha."


Pitong: "Dono' au' bah Nata a."

 
Nata: "Jatiku kita' mulakng agi' ka' rumah Dara."

 
Amutn: (Ekspresi jijik).


Pitong: "Mati manok."

 
Nata: "Haha, eh nuan na', aku tadi nele' SW Nani, fotonya make baju seksi. Coba ba kita tele' storynya."


Pitong: "Otw nele' storynya."


Amutn: "Auk, dah ada aku nele'nya tadi. Batol dah lea ahe agi' gajah a."

 
Nata: "Koa ihan, is dah ra'ut aku nele'nya."


Pitong: "Haha, auk uah, ke' ra'ut muntah lah, haha."


Dalam grup wa mereka membincangkan si Nani, sedangkan Dara sibuk membereskan rumah, mencuci piring, menyapu dan memasak air.

 
Tak lama kemudian orang tua Nata pulang dari sawah dan mendapati Nata yg asik dengan hp nya. Ibunya pun memarahi Nata, karena terlalu sibuk dengan hp, sedangkan pekerjaan rumahn tidak dikerjakan.

 
We' Nata: "Agah Maan ka' hp koa, makatn i' ja' hp nyu koa ame makatn nasi! Dirik dah latih ka' tanah, ka' rumah nape' beres, dah diri' a' agik nang ngarajaatn nya!"
Bersambung....

Oleh: Supardiono Oktavianus


Pada saat itu saya pertama kali memulai pendakian gunung di daerah Bengkayang ya itu bukit pejamet yang bermula dari 3 orang teman saya ya itu bisa di sebut, Juan.rado.alex


 yang bermula pada saat itu saya di ajak teman saya untuk muncak bareng.dan pada saat itu saya sangat pertama kali memulai pendakian bersama teman-teman bermula dengan saya mempersiapkan alat-alat dan perlengkapan bersama teman-teman.
 
dan pada saat itu saya meminta saran/pendapat apa" saja yang harus saya persiapkan dalam perlengkapan alat muncak 

Setelah perlengkapan sudah kami siapkan kami pun siap menunggu hari H pada saat kami pergi. Dan hari H pun telah tiba pada Pukul:7 pagi kami bersiap" untuk berangkat di tempat tujuan kami di kota Bengkayang sekitar 2 jam dalam perjalanan kami pun sampai di kota Bengkayang


 kami pun singah di Alfamart untuk membeli perlengkapan kami yang kurang sambilan kami beristirahat. Dan setelah kami pun selesai mempersiapkan barang-barang. kami pun bergegas pergi di tempat tujuan ya itu tempat legistrasi untuk daftar dalam pendakian tersebut

Kami pun bersiap" untuk mengambil sikap berdoa setelah itu kami pun saling menyemangatkan satu sama lain pendakian bukit pejamet pun di mulai pada Pukul:1 siang kami pun berjalan setiap pos ke pos

 sambil menikmati Allam di sekitar dan bercerita" ketika kami lelah kami beristirahat bersama sambil memakan logistik yang kami beli td dan pada saat itu kami melanjutkan perjalanan kami sampai ke puncak itu pada pukul: 2 lewat sore.
 
pada saat di puncak kami pun bersiap" menyiapkan tenda dan perlengkapan masak kami.

dan pada saat itu saya pun mengagumi bahwa mendaki itu menyenangkan yang bisa membuat mood kita itu terasa fress kembali melihat hijaunya Allam sekitan dan sejuknya embun-embun yang kita rasakan.


Di sini kami akan menceritakan tentang Romo' Jaopo. Romo' ini dikenal dalam Bahasa Dayak. Sedangkan dalam bahasa umum atau bahasa Indonesia di sebut aliran sungai yang menyerupai riam. 


Namun debit air yang mengalir lebih sedikit dari pada riam. Sedangkan Jaopo berasal dari nama seseorang.


Romo' Jaopo yang akan kami ceritakan ini berada di hutan yang biasa orang kampung menyebutnya Jaopo. Disini kami akan menceritakan secara singkat asal usul Jaopo tersebut. 


Jaopo berasal dari nama seseorang yang pada zaman dahulu bekerja sebagai pencari kayu. Jenis kayu yang dicari yaitu kayu belian. Selain itu orang ini juga mempunyai kehobian berburu. 


Suatu hari ketika dia sedang beristirahat sepulang bekerja, melihat seekor burung. Jenis burungnya, burung elang yang sedang terbang di angkasa. 


Lalu dia mengambil senapang lantak. Kemudian mengarahkan senapang itu ke arah burung elang yang sedang terbang. Tembakannya mengenai sasaran. 


Pada saat itulah ada seseorang yang melihat kejadian itu. Orang tadi langsung memberi gelar kepadanya sebagai penembak jitu. Dan menetapkan nama tempat dia beristirahat sehabis kerja itu dengan sebutan Jaopo. 


Sampai saat ini nama Jaopo masih digunakan oleh masyarakat setempat, khususnya di kampung Teksas. 

Sekian cerita pendek dari kami, perwakilan pemuda Dari Desa Pak Laheng.



Ini cerita mengenai kekayaan alam Toho yang tak akan terlupakan. Acaranya bernama Festival Panen Raya Nusantara. 


Pelaksanannya di Pusat Pengembangan Teknologi Arang Terpadu (PPTAT) Yayasan Dian Tama. Kegiatan ini berlangsung 2-18 Desember 2021 di Toho. 


Di antara acaranya adalah memasak masakan tradisional. Tiga desa dengan lima group berpartisipasi. Mereka memasak dengan bahan dari hasil alam sekitar. 


Ada sayur rebung, ikan dari sungai, daun ubi, dan sebagainya. Ada bahan minuman dari madu dan tanaman lain seperti jahe dan serai. 


Media memasak dan perlengkapannya hampir semuanya dari alam. Seperti cangkir bambu dan tempurung kelapa sebagai wadah. 


Stand pameran tampil dengan pajangan hasil kerajinan lokal. Komunitas muda di Toho juga terlibat dengan menyajikan tarian tradisional. 


Gimana, seru kan? Tonton videonya, bisa klik juga di sini! 



 


Komunitas orang muda di Desa Benuang, mempersembahkan sebuah tarian, dalam acara Festival Panen Raya Nusantara. Kegiatan ini terselenggara pada 2-18 Desember 2021. 


Bertempat di Pusat Pengembangan Teknologi Arang Terpadu (PPTAT) Yayasan Dian Tama di daerah Toho. Anak-anak muda ini berasal dari Sanggari Tari Talino Raya Benuang. 


Mereka menampilkan tarian yang mengisahkan tentang panen. Sebab, anak-anak muda juga selalu mengikuti kegiatan panen yang ada di kampungnya. 


Saksikan tariannya di video ini, meski sangat singkat ya.






Dunia modern menawarkan berbagai kemudahan dalam berkarya. Misalnya dalam bentuk karya tulis, fotografi, videografi, seni, dan banyak lagi. 


Belum lagi kalau kita melihat kekayaan sumber daya alam di sekitar. Seperti yang dimiliki daerah kita, Toho. Masih mudah kita jumpai hutan yang hijau, gunung, bukti, sungai, danau. 


Semuanya indah. Namun, sayang keindahan ini dibiarkan begitu saja. Belum ada usaha yang serius untuk menjadikannya sebagai konten yang positif. 


Karena itu, ayo orang muda Toho. Kita gabung kekuatan dan kreativitas. Kita ciptakan konten-konten yang baik, sehingga segala keindahan itu tersaji dengan bagus di laman maya. 


Untuk mempermudah, kita bentuk saja komunitas yang asyik untuk menaungi ini semua. Namanya KoRaMuTo, akronim dari Komunitas Orang Muda Toho. 


Sebagai persiapan, kita sudah punya berapa flatform digital, ini daftarnya:


Akun Youtube: Ini linknya. 

Akun Blog: yang sedang kalian baca inilah dia. Salurkan karyamu di sini. 

Akun Facebook: ini linknya. 

Akun Instagram: ini linknya. 

Akun Tiktok: ini linknya. 


Jadi, masih banyak alasan untuk tidak mau berkarya? Jangan dooong! Ayo dan ayo!