- On Februari 04, 2022
- On Februari 04, 2022
- On Februari 04, 2022
- On Februari 04, 2022
- On Februari 04, 2022
- On Februari 04, 2022
- On Februari 04, 2022
Di sini di Desa Pak Laheng aku terlahir menjadi seorang individu yang kental akan keramahan adat dan budaya kami, di Desa Pak Laheng terdengar riuh akan kedamaian alam jaraknya tak jauh dari kota.
Pagi ini terdengar kicauan burung dan suara ayam yang bersahutan membangunkanku dari tidurku dan penduduk sekitar mulai melakukan aktivitasnya, sawah-sawah yang mulai menghijau menyejukkan pemandangan sang empu jalan
Di desa kami terdapat tempat-tempat yang sangat indah yang dapat memanjakan mata salah satunya adalah sungai Pak Laheng, air perbatuan nya yang jernih dan sejuk membuat kita ingin langsung terjun ke dalam air sungai nya.
Diatas tepi tebing Sungai Pak Laheng tepatnya di Desa Pak Laheng Rt/005 Rw/002 ada sebuah warung makan dan ada juga didirikan dua saung milik salah satu warga yaitu Pak Tono atau yang lebih dikenal dengan Pak Banir.
Pemandangan air sungai yang riuh mengalir mendatangkan rasa lega di hati. Saung didekat sungai itu sangat cocok menjadi salah destinasi wisata pilihan untuk bersantai sambil menjelajah kuliner khas Desa Pak Laheng.
Sedikit ku jelaskan tentang desaku pak laheng merupakan satu desa yang terdaftar di Kecamatan Toho dengan jumlah penduduk yang ramai dengan luas wilayah 12.797.88 km²
Berbagai macam pekerjaan penduduk desa pak laheng mulai dari petani, pekebun, peternak, pegawai swasta, hingga pegawai negeri bervariasinya pekerjaan maka semakin tinggi pula tingkat toleransinya.
Suku dominan yang tinggal di Desa Pak Laheng adalah suku Dayak, kemudian terdapat juga suku Melayu, Jawa, Tionghoa dan lain-lain.
Suku yang beragam maka akan bermacam-macam pula agama di desa kami agama Katolik menjadi agama yang cukup mayoritas di desa kami kemudian disusul lagi agama-agama lain seperti Kristen dan Islam.
Tetapi kami saling menghargai dan menghormati antar sesama masyarakat Desa Pak Laheng hal ini yang membuat saya merasa senang menjadi salah satu masyarakat di Desa Pak Laheng.
Tim penulis: Cesyaria Veneranda Castro, Christoper Alden, Egi Saputra, Marselus Alim, Ria Angga Putra, Silvester Hunter (The next generation)
- On Februari 04, 2022
- On Februari 04, 2022
- On Februari 04, 2022
Oleh : Fitrisia Yessi
Pada suatu hari, di sebuah desa yang berada di Kecamatan Toho yaitu Desa Benuang. Ada sekelompok pemudi yg sedang berjalan bersama-sama. Tiba-tiba seorang pemudi berhenti dan berkata kepada teman-temannya yang lain.
Nata: "Tele' ba Dara naun, da' sok-sok an rajitn basapu ia pas diri' lewat."
Amutn: "Koalah, da' sok sidi ba uga' a. Tumare' pun mamak ku meraatn aku, laka' koa aku, ia banding-bandingkan ba dara naun, janya "coba kao Lea dara naun, rajitn manto' nak apak man uweknya, na' lea kao cilaka nyuci piring ba na' lalas", manas rasanya aku di manding-mandingan man ia naun."
Pitong: "Ade' ah auk meh, untukng aku tadi dah laka' nyuci pingatn." (tertawa)
Nata: "An dah, kasih aku nele' kao amutn a. Njeh diri' ngampusi' Dara naun, dirik pura-pura ngayukngngi' ia bah."
Amutn & Pitong: "Jehlah"
Mereka bertiga bergegas menghampiri Dara yg sedang menyapu di rumahnya. Melihat mereka bertiga, Dara berkata dalam hatinya :
Dara: "Kamae a' ia batiga naun, leanya sih notok ka' aku"
Dara pun menyapa mereka.
Dara: "Kamae a' kita koa Jo?"
Nata: "Ka' koa a'."
Dara: "Keatnlah"
Setibanya di rumah Dara, mereka bertiga bertanya kepada Dara.
Bertiga: "Bakamaean urakng rumah Ra? Sunyi' sidi rumah kita'?"
Dara: "Na' uwe' ku ba ka umaan,makanya sunyi (tersenyum)."Tama' bah ka dalapm,kita mao' kopi ge' ahe?"
Nata: "Baya bah, kita' badua mao' ge' ina'?"(Tanyanya kepada amutn dan Pitong)
Amutn & Pitong: "Mao' dong"
Lalu Dara pergi ke dapur membuat kopi untuk mereka bertiga. Seperginya Dara di dapur, mereka ternyata berbisik-bisik tentang Dara.
Amutn: "Da' sok baik sidi ia badiri' auk?,ame sampelah ia bare' roundup diri'k tiga." (Sambil tertawa)
Pitong: "Hahaha.Tapi rumahnya nian memang rapi bersih ba, coba ba kita tele'"
Nata: "Paling ba uwe' nya dolo' nang ngarapiatn rumahnya nian"
Terdengar suara hentakan kaki Dara menuju ke ruang tamu.
Amutn: "Suttttt, ia dah atakng. Diam, diam."
Nata: "Sut sut sut."
Dara: "Lama ge' ahe nunggu aku?."
Nata: "Ina' ba lama."( sambil tersenyum)
Dara: "Gagaslah.Oh au', ada kabar ahe uga' kita' batiga nian?."
Nata: "Ina', bamain Ja'."
Dara: "Oh aoklah."
Pitong: "Ra dah batanam ge' ahe kita'?."
Dara: "Udah, Minggu de'e koa kami batanam, kita'?."
Pitong: "Kami nape' Ra a, samean gi' muda'."
Amutn: "Lalu ngomongan uma kita' badua."
Nata: "Gajah, au' ba.Mending diri' ngomongan cowok."
Amutn: "Batol sidi unang.Tumare' pas ampus ka' toko, da' ngalintas Nang koa cowok, batol ganteng gajah a', Ju make KLX agi'."
Nata: "Aok me mutn,ngahe kao bai' ngampaki' ia minta no wa nya?."
Amutn: "Saking dah terpesonanya ba aku koa, lalu lupa ngampaki' a' ia."
Dara: "Hahaha, ada-ada maan kita' badua nian."
Pitong: "Asli, ia badua nian lea nia hanya. Eh, tumare' ada ge' kita' nele' Nani bagonceng man cowoknya?"
Nata & Amutn: "Nana' kami nele', cowoknya nang ia maba ka' rumah pas natal de'e ge'?"
Pitong: "Buke' nang koa, ahelah Nani da'nya nuetatn tomokngnya ngalintasi' aku koa, da' ia ngapakng cowoknya, dah rasa ku taba' a' ba sandalku. Batol bagaya gajah a'."
Amutn: "Coba ba da' tabak ia koa, batol jaris boh aku nelenya koa, te' bah ase dah ka' sakolah, batol sombong, bai' ia nyimpado diri', padahal ba sakampongan dah lea na' kanal ia man diri'."
Nata: "Aok hanya, ase bajalatn kan ugak da' ia nuetatn tomokngnya, di badah a' montok ina' ugak."
Amutn: "Nang koa buke' montok namanya, tapi di montokkatn, ia koa ba tepos."
Dara: "Ame ngomongan dangan nae nangar ia, mati kita' dinya."
Nata: "Dono', gali' a' me ka' pidara Nani, ku' smakedown bolak balik ia kek nyarang a' aku."
Pitong: "Sidi ge' ahe? Hahahaha."
Amutn: "Paling ba kao langsung dari ke' ia sarang, hahaha."
Dara: "Hahahaha."
Nata: "Je' diri' pulakng, ga' diri' kamae a' tadi?" (Mengajak Pitong & Amutn)
Pitong & Amutn: "Ame dolo', nyocok a' kopi nian dolo'." (Sruuuuuppppppp)
Pitong: "Nyaman sidi kopinyu Ra a."
Dara: "Hahaha, nang koa nang gagas."
Pitong: "Sawe'-sawe' ba nyirupnya koa Nata a, nae lalu tabangkalatn, hahaha."
Nata: "Dono', ada me dangan tabangkalatn kopi?, asi' sabut kao nian"
Amutn: "Dah njeh, nu'ku dah abis."
Pitong: "Njeh ba." (sruuuuuppp)
Nata: "Ra kami dah pulakng nga' boh, makasih kopinya."
Dara: "Auk sama-sama."
Mereka pun bergegas pulang ke rumahnya masing-masing, sesampainya di rumah. Nata hanya sibuk memainkan handphonenya.
Nata: "Nyaman dehe' aku Bafoto, mumpung make baju barahu."
Nata pun selfie menggunakan hp nya.
Nata: "Ade'ah cante' sidi aku koa, langsung ku posting nga' dah, jadiatn a' story ka' wa."
Natapun langsung memposting hasil swa foto nya. Dengan cermin di depan muka serta hp ditangan.
Nata: "Mudah-mudahan cowok nang ku minta' wanya arikoa nele' story ku.Chat a' na' Amutn dah."
Nata: "Woii, ka'mae kita'?"
Amutn: "Ada ka' Rumahlah, masa' sih ka' surga a',hahaha."
Pitong: "Dono' au' bah Nata a."
Nata: "Jatiku kita' mulakng agi' ka' rumah Dara."
Amutn: (Ekspresi jijik).
Pitong: "Mati manok."
Nata: "Haha, eh nuan na', aku tadi nele' SW Nani, fotonya make baju seksi. Coba ba kita tele' storynya."
Pitong: "Otw nele' storynya."
Amutn: "Auk, dah ada aku nele'nya tadi. Batol dah lea ahe agi' gajah a."
Nata: "Koa ihan, is dah ra'ut aku nele'nya."
Pitong: "Haha, auk uah, ke' ra'ut muntah lah, haha."
Dalam grup wa mereka membincangkan si Nani, sedangkan Dara sibuk membereskan rumah, mencuci piring, menyapu dan memasak air.
Tak lama kemudian orang tua Nata pulang dari sawah dan mendapati Nata yg asik dengan hp nya. Ibunya pun memarahi Nata, karena terlalu sibuk dengan hp, sedangkan pekerjaan rumahn tidak dikerjakan.
We' Nata: "Agah Maan ka' hp koa, makatn i' ja' hp nyu koa ame makatn nasi! Dirik dah latih ka' tanah, ka' rumah nape' beres, dah diri' a' agik nang ngarajaatn nya!"
Bersambung....
- On Februari 04, 2022
- On Februari 03, 2022
Di sini kami akan menceritakan tentang Romo' Jaopo. Romo' ini dikenal dalam Bahasa Dayak. Sedangkan dalam bahasa umum atau bahasa Indonesia di sebut aliran sungai yang menyerupai riam.
Namun debit air yang mengalir lebih sedikit dari pada riam. Sedangkan Jaopo berasal dari nama seseorang.
Romo' Jaopo yang akan kami ceritakan ini berada di hutan yang biasa orang kampung menyebutnya Jaopo. Disini kami akan menceritakan secara singkat asal usul Jaopo tersebut.
Jaopo berasal dari nama seseorang yang pada zaman dahulu bekerja sebagai pencari kayu. Jenis kayu yang dicari yaitu kayu belian. Selain itu orang ini juga mempunyai kehobian berburu.
Suatu hari ketika dia sedang beristirahat sepulang bekerja, melihat seekor burung. Jenis burungnya, burung elang yang sedang terbang di angkasa.
Lalu dia mengambil senapang lantak. Kemudian mengarahkan senapang itu ke arah burung elang yang sedang terbang. Tembakannya mengenai sasaran.
Pada saat itulah ada seseorang yang melihat kejadian itu. Orang tadi langsung memberi gelar kepadanya sebagai penembak jitu. Dan menetapkan nama tempat dia beristirahat sehabis kerja itu dengan sebutan Jaopo.
Sampai saat ini nama Jaopo masih digunakan oleh masyarakat setempat, khususnya di kampung Teksas.
Sekian cerita pendek dari kami, perwakilan pemuda Dari Desa Pak Laheng.
- On Februari 03, 2022
Ini cerita mengenai kekayaan alam Toho yang tak akan terlupakan. Acaranya bernama Festival Panen Raya Nusantara.
Pelaksanannya di Pusat Pengembangan Teknologi Arang Terpadu (PPTAT) Yayasan Dian Tama. Kegiatan ini berlangsung 2-18 Desember 2021 di Toho.
Di antara acaranya adalah memasak masakan tradisional. Tiga desa dengan lima group berpartisipasi. Mereka memasak dengan bahan dari hasil alam sekitar.
Ada sayur rebung, ikan dari sungai, daun ubi, dan sebagainya. Ada bahan minuman dari madu dan tanaman lain seperti jahe dan serai.
Media memasak dan perlengkapannya hampir semuanya dari alam. Seperti cangkir bambu dan tempurung kelapa sebagai wadah.
Stand pameran tampil dengan pajangan hasil kerajinan lokal. Komunitas muda di Toho juga terlibat dengan menyajikan tarian tradisional.
Gimana, seru kan? Tonton videonya, bisa klik juga di sini!
- On Februari 02, 2022
Komunitas orang muda di Desa Benuang, mempersembahkan sebuah tarian, dalam acara Festival Panen Raya Nusantara. Kegiatan ini terselenggara pada 2-18 Desember 2021.
Bertempat di Pusat Pengembangan Teknologi Arang Terpadu (PPTAT) Yayasan Dian Tama di daerah Toho. Anak-anak muda ini berasal dari Sanggari Tari Talino Raya Benuang.
Mereka menampilkan tarian yang mengisahkan tentang panen. Sebab, anak-anak muda juga selalu mengikuti kegiatan panen yang ada di kampungnya.
Saksikan tariannya di video ini, meski sangat singkat ya.
- On Februari 02, 2022
Dunia modern menawarkan berbagai kemudahan dalam berkarya. Misalnya dalam bentuk karya tulis, fotografi, videografi, seni, dan banyak lagi.
Belum lagi kalau kita melihat kekayaan sumber daya alam di sekitar. Seperti yang dimiliki daerah kita, Toho. Masih mudah kita jumpai hutan yang hijau, gunung, bukti, sungai, danau.
Semuanya indah. Namun, sayang keindahan ini dibiarkan begitu saja. Belum ada usaha yang serius untuk menjadikannya sebagai konten yang positif.
Karena itu, ayo orang muda Toho. Kita gabung kekuatan dan kreativitas. Kita ciptakan konten-konten yang baik, sehingga segala keindahan itu tersaji dengan bagus di laman maya.
Untuk mempermudah, kita bentuk saja komunitas yang asyik untuk menaungi ini semua. Namanya KoRaMuTo, akronim dari Komunitas Orang Muda Toho.
Sebagai persiapan, kita sudah punya berapa flatform digital, ini daftarnya:
Akun Youtube: Ini linknya.
Akun Blog: yang sedang kalian baca inilah dia. Salurkan karyamu di sini.
Akun Facebook: ini linknya.
Akun Instagram: ini linknya.
Akun Tiktok: ini linknya.
Jadi, masih banyak alasan untuk tidak mau berkarya? Jangan dooong! Ayo dan ayo!